Friday, June 18, 2004

-:- LULUS!! -:-


Pembaca yang budiman, tak terasa, telah cukup lama Pipi menemani kita semua dengan cerita-cerita konyolnya selain kisah haru, setia kawan, gila dan lucu. Sekian lama Pipi menjadi murid smp Angkasa dengan ciri khas tomboy, gokil, model kuncir rambut yang ga pernah diganti sampai geng REWO dan pacarnya, si Piko. Telah lama Pipi menghibur kita bukan? Saat ini Pipi akan hadir menjadi gadis remaja smu yang masih tetep tomboy, gokil, konyol dan lucu. Namun perlu diingat, kunciran rambut Pipi mungkin akan tergantikan dengan model rambut cepak!! Ouw, perubahan besar hadir dalam diri Pipi begitu dirinya menginjak bangku smu Angkasa.

Lalu bagaimana dengan Pedro? Pedro pun lulus dari smu Angkasa dan kuliah pada satu-satunya universitas di kota Ende. Pedro yang selalu menjadi obyek otak gila Pipi tetap menjadi abang yang manis, namun menjadi lebih dewasa. Hanya satu yang ga berubah dari Pedro, cowok tinggi itu tetap pacaran sama Juleha, anak tetangga rumahnya. Pedro masih tetap mengajak Kevin, sahabatnya itu untuk ngebasket di halaman belakang rumah mereka. Kevin, pada cerita yang sudah-sudah adalah cowok yang pernah disukai Pipi, namun cinta monyet itu terbang seketika begitu Kevin mengajak kekasihnya ikutan ngebasket bersama.

Papi telah naik jabatan menjadi kepala Seksi pada perusahaan tempat beliau bekerja, pak Santoso dianggap mampu menduduki jabatan tersebut dan kemungkinan bisa menjadi kepala kantor!! Namun begitu, jangan dikira Pedro dan Pipi bisa merasakan yang namanya duit jajan 'lebih'. Karena papi dan mami selalu menyisihkan sebagian penghasilan papi untuk masa depan mereka sendiri. Papi ingin Pedro dan Pipi kelak suatu hari nanti dapat menggondol gelar sarjana. Paling tidak, mereka dapat mengenyam pendidikan lebih dari orangtua mereka sendiri.

Mami yang bernama Ferawati akan tetap tergila-gila pada telenovela trus menangis tersedu-sedu setiap adegan yang mengharu biru berlangsung dan tentu saja tetap ceriwis. Apalagi menghadapi Pipi yang memasuki dunia remaja sesungguhnya. Mami memang lebih cerewet dari sebelumnya!! Bisa bayangkan ga siy? Mami yang emang sudah cerewet itu bertambah cerewet? Hihihihi.

Bi Ijah? Oh yah .. bi Ijah tetap menjadi pembantu setia di rumah keluarga Santoso. Pembantu paruh baya itu tetap setia bila diajak Pipi ngobrol ngalor ngidul di halaman belakang rumah. Tetap setia memasak untuk mereka. Bi Ijah pun sekarang telah pintar membuat selai kepiting untuk teman makan roti!! Khas buatan mami itu sekarang malah ingin dikembangkan lagi .. ck ck ck. Bi Ijah sekarang memang sedikit pikun, maklum, usia bertambah kan?

Erick. Mungkin sosok Erick sedikit terlupakan karena Erick hanya tokoh yang muncul saat liburan ke Ende. Erick sekarang telah duduk di bangku kelas dua SD di Jogja. Erick yang bandel dan jahil nantinya akan datang berlibur kembali, sayang sekali, nakalnya masih ga berubah dan itu sedikit membuat Pipi stress!!!!

Geng REWO. Nah ini dia, geng REWO, geng Pipi bersama ketiga orang sahabat smp nya. Phia, Rara dan Gita juga Pipi sama-sama melanjutkan sekolah ke smu Angkasa karena aturan yayasan seperti itu. Phia, tetap ceriwis dengan celotehnya yang seakan ga ada capeknya itu. Ada saja bahan omongan yang muncul di kepalanya dalam kebersamaan mereka. Rara, semakin feminin dan tumbuh menjadi gadis yang lebih dewasa dalam usianya yang sekarang. Rara masih tetap menjadi incaran para cowok! Tapi patah hatinya di masa smp telah membuatnya selalu berpikir seribu kali untuk menerima cowok. Bagaimana dengan Gita? Cewek ndut ini belum bisa langsing juga meskipun telah diet mati-matian!! Koko, pacar si Gita sendiri merasa enjoy dengan kegendutan sang kekasih. Sepertinya, cinta mereka adalah cinta sejati yang sulit untuk dipisahkan lagi!!

Komar bagaimana dong? Nah ini dia tokoh Komar yang malang. Komar pun melanjutkan sekolah ke smu Angkasa, sama seperti Pipi dan geng REWO nya. Hanya saja Komar mendapat beasiswa untuk itu. Karena selain otaknya mampu, kehidupan Komar pun memang pantas untuk mendapat bantuan. Makanya Pipi dan teman-temannya masih sering ngumpulin duit sisa jajan untuk Komar meskipun Komar sendiri berusaha untuk menolak. Komar masih tetap menjadi loper koran (untuk membantu ibunya yang seorang tukang cuci). Masih ingat kan Komar mendapat pekerjaan itu dari seorang mantan pacar Pedro yang lebih tua yang bekerja pada penerbit Flores Pos. Komar pun akhirnya masuk menjadi anggota geng REWO yang terbaru. Disini Rara melihat sisi ganteng Komar sebagai cowok! Nah loh!!

Piko adalah pacar Pipi yang sekarang setelah Rahul mengkhianatinya. Bersama Piko, Pipi menemui kebahagiaan meskipun dirinya masih suka melirik cowok-cowok cakep, salah satunya Samuel, si pemilik kucing hitam yang pernah ditolongin Pipi pada seri sebelum ini. Piko telah naik kelas dua sekarang dan menjadi senior Pipi di smu Angkasa. Namun Pipi sendiri merasa, hubungannya bersama Piko ga akan bertahan lama, entah kenapa? Apakah gara-gara Samuel yah? Entahlah.

Samuel .. nah ini dia tokoh baru dalam serial Pipi. Samuel adalah tetangga baru Pipi namun beda gang. Samuel adalah pemilik kucing hitam yang pernah ditolong Pipi. Samuel adalah anak kuliahan seperti Pedro. Samuel tamatan smu Negeri di kota ini dan menjadi teman setia Pipi pada episode yang akan datang. Pipi lebih suka curhat-curhatan bersama Samuel. Ada kalanya Pipi ga sanggup curhat sama geng REWO, maka Samuel akan menjadi tempatnya melampiaskan semua rasa. Pipi yang lugu dan lucu selalu membuat Samuel betah berlama-lama memandanginya. Samuel menyukai Pipi, kepolosannya, keluguannya, lucunya, tomboynya ... sampai gokilnya. Bersama Samuel, Pipi merasa terlindungi sekaligus bangga. Karena Samuel memiliki segala yang diinginkan Pipi. Peduli, perhatian, sayang dan kepintaran. Pipi suka cowok pintar.

Kevin, sahabat Pedro yang pernah menjadi cinta monyet Pipi itu akhirnya menaruh perhatian pada Pipi begitu dia melihat penampilan Pipi yang baru. Pipi yang lebih terlihat fresh dengan rambut cepak dan seragam putih abu-abu. Kevin masih pacaran sama Vera sih, tapi sepertinya Kevin lebih suka menggoda dan memikirkan Pipi!! Nah loh!!

Jadwal hidup Pipi pun berubah. Pipi ga lagi mengikuti privat Matematika di sekolah. Dalam seminggu, kegiatan sore Pipi yang paling tetap adalah : les Komputer setiap Selasa dan les Bahasa Inggris setiap Kamis pada tempat kursus yang sama, Servas College. Phia dan Rara ga ikutan kursus selain Gita. Namun kekompakan mereka tetap tak tertandingi, tetap menolong anak-anak yang digenjet di sekolah dan membantu sahabat yang kesusahan!!

Bagaimana dengan Penulis? Yeahh penulis tetep gendut! :P Penulis tetap seperti ini, menyajikan cerita Pipi yang asal-asalan. Cerita yang berdasarkan pada kejadian kita sehari-hari, yang terkadang terlupakan!! Penulis akan tetap setia pada Pipi ... ci ci cieee :)) Pipi pun menatap penulis dengan pandangan puas .. *TOZZ!!!*

tuteh, 16 Juni 2004

Wednesday, June 16, 2004

-:- Kucing Siapa? -:-


Pipi celingak celinguk mencari-cari asal suara lemah itu. Kalau ke dapur, suara itu menghilang. Kalau ke kamar, suara itu ga kedengaran sama sekali. Kalau ke beranda baru deh suara itu semakin jelas terdengar. Lirih .. memilukan .. Pipi shock. Huehuehue. Penulis ngeliatin aja ulah si Pipi yang tomboy itu. Heran aja, sudah hampir masuk SMU, tetep saja kunciran rambutnya ga berubah! *cetakz!!* aww .. kepala penulis dikaretin euy. Pipi galak! Hihihi. Di beranda Pipi mulai menajamkan pendengarannya.

"Meong meong .. miauuuwwwwww!!" Pipi tersentak. Dimana sih sebenarnya posisi makhluk itu? Makhluk yang sudah dua puluh menit ini membuang waktu Pipi dengan mencari keberadaanya kesana kemari. Bolak balik kayak seterikaan sampe bi Ijah geleng-geleng jempol. Huehuehue.

"Miaaauuuuwwwwwww!!" saat Pipi mendekati sudut rumah depan sebelah kiri, suara itu semakin jelas terdengar, merobek gendang kuping nya. Barangkali kalau diartikan kucing itu pasti bilang gini "Gue disini Pipi geblek!!" penulis cepat-cepat ngumpet di antara pot bunga mami. Pipi panas dingin. Duh ... kesian *cup cup cup* nih penulis kasih permen! Jangan nangis yah Pipi sayang .. *blegud!!* awww .. jahat deh Pipi ^^ masa pot mawar mami dihantam di kepala penulis? Igh!

"Meong .. miaw .." oh itu dia! Pipi langsung semangat begitu melihat seekor anak kucing di sudut rumah. Kakinya terkait diantara pot-pot bunga milik mami yang dijejerin disitu. Pipi mendekatinya, mata kucing kecil itu menatap Pipi dengan pandangan yang begitu mengiba. Pipi tersenyum, lega bisa menemukan asal suara pilu itu.

"Duh kucing manis, kasihan kaki elu .. sakit??" Pipi meraih tubuh kucing itu dan melepaskan himpitan dua pot di kakinya. Kucing itu tersenyum juga .. hihihi .. ga lah .. kucing itu menjilat-jilat tangan Pipi sebagai ucapan terima kasih. Pipi menggendong kucing itu. Dibawanya ke beranda, duduk di kursi dan memangku kucing itu penuh sayang.

Kucing kecil yang manis. Bulunya hitam semua kecuali pada bagian dada, ujung tangan dan ujung kaki. Duh si kucing, seperti memakai tuxedo saja. Pipi gemas dibuatnya. Kucing itu bersih. Punya siapa? Pipi memainkan bulu-bulu kucing itu dengan lembut .. bulunya lembut. Mata kucing itu indah .. kumisnya juga. Pipi tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya begitu si kucing menatap Pipi dengan tatapan yang .. hmm .. bikin Pipi sayang banget sama dia.

"Kucing kecil .. elu milik siapa sih sebenarnya?"
"Miawww .."
"Duh, Pipi pengennya kamu bukan milik siapa-siapa deh, biar kamu disini saja yah sama Pipi .. bersahabat dengan Pipi. Mau kan?"
"Miawww miawww .."
"Kamu pintar deh .. ga kayak bang Pedro yang bego!! Huahahahah."
"Miawww!!"
"Huahahahahah .. bang Pedro emang bego kan? Hihihi, ah kucing pintar."

Kucing itu tiduran di pangkuan Pipi dengan manja, menikmat belaian Pipi pada bulu-bulunya yang lembut. Dari dalam terdengar langkah kaki.

"Pipi!!!!!!!!" tuh pasti mami deh. Suaranya mestiiii deh guede volumenya.
"Hadir miiiii!!!!"
"AAaaarrrrggghhhh tidakkkk!!!!!!!!"
"Mami ga pa pa?"

Pipi meletakkan kucing kecil di kursi dan berjalan ke arah mami yang histeris. Mami salah makan obat apa yah? Kok sampai histeris begitu?

"Mi, mami kenapa?"
"Itu kucing punya siapa?! Hayo balikin!!!"
"Bukan punya siapa siapa mi. Tadi kakinya nyangkut diantara pot bunga mawar milik mami trus Pipi tolongin deh."
"Aduh Pipi .. buang sana! Kamu ini ... mami ga suka ada binatang piaraan di rumah selain ikan-ikan tak berguna milik Pedro!"
"Duh mami .. kucing ini kan butuh pertolongan, ya Pipi tolong dong. Kan mami pernah bilang, kita patut menolong sesama makhluk hidup!"
"Tapi kucing itu Pi .. "
"Mi, Pipi janji, kalau kucing ini ada yang punya, pasti pemiliknya akan mencari dan Pipi akan kembaliin."
"Lalu????"
"Kalau ga ada yang cariin .. kucing itu tetap disini dulu yah mi .. plis mi .. plis. Kasihan loh mi, lihat saja, kucing itu begitu .. menggemaskan."
"Tidakkkk!!!!!!"

Dari dalam terdengar langkah kaki lagi, tergopoh-gopoh. Papi dan Pedro saling tolak menolak, pengen lebih dulu sampai ke beranda, ingin menyaksikan sendiri kehebohan yang terjadi.

"Loh mami dan Pipi ternyata, ga heran deh!!!"

Pedro cengar cengir disamping Papi.

"Kucing siapa itu Pi?"
"Ga tau kucing siapa pi, tadi Pipi temui di antara pot bunga milik mami."
"Ga ada pemiliknya?"
"Ga ada pi .."
"Ya udah, rawat saja."

Justru mami yang ngamuk begitu mendengar omongan papi.

"GGAAAAAAA BISA!!!!!!"
"Mi??" .. Papi, Pipi dan Pedro terperangah. Bukannya apa-apa, mami kalau lagi njerit gitu persis banget sama tarzan! Huehuehue.

Pipi berengut. Kesal deh ngeliat tingkah mami yang persis anak kecil. Masa rawat kuping saja ga boleh? Lagian kucing itu kan butuh pertolongan. Kalau ada pemiliknya datang mencari, Pipi pasti bakal ngembaliin kucing itu ke pemiliknya, itu janji Pipi dalam hati. Kucing itu begitu manis, ga rela rasanya Pipi membiarkan kucing itu diusir-usir orang seandainya kakinya tadi ga terkait diantara pot bunga milik mami. Pedro cekikikan ga jelas. Pipi melotot, abangnya itu memang paling aneh sedunia, tapi selain itu, abangnya adalah tempat Pipi berbuat jahil habis-habisan!!

"Mami ga mau kamu ngerawat kucing itu ... karena mami ga mau kamu kehilangan!!"
"Maksut mami?"
"Dulu mami pernah punya hewan piaraan juga .."
"Oh .. yang macan tutul itu yah mi?" seloroh papi asal. Mami mencibir, Pedro semakin terkikik dan Pipi menanti cerita mami selanjutnya dengan penasaran.
"Mami punya kuicing yang namanya Santoso .."

Papi langsung terkesiap .. melotot persis orang abis liat hantu. Santoso? Ah mami, itu kan nama papi!!! Argghh!!!

"Maaf pi, namanya memang Santoso kok, siapa yang menduga kalau suami mami sekarang namanya pun Santoso? Hmm .. kucing itu amat mami sayangi ,, sampai-sampai mami rela berbagi apa saja dengan kucing itu, sampai kasur!!"
"Teruss??"
"Terus kucing itu mati .. ketabrak .. mami merasa kehilangan yang amat sangat sampai sekian bulan bersedih hati .."
"Huhuhuhuhu .. hua huaa huaa .. papi sedih!!!"

Pipi dan Pedro saling pandang dan terkikik .. papi dan mami memang pasangan yang cocok deh .. sama-sama pedit dalam urusan duit .. sama-sama suka terharu kalau nonton atau denger cerita sedih .. sama-sama suka dibohongin oleh Pipi dan Pedro!!

"Sudah sudah .. yang penting kucing itu ga boleh tinggal disini .. mami ga mau kamu merasakan apa yang dulu pernah mami rasakan!!"
"Tapi mi .. kucing ini ...."

Belum selesai Pipi memprotes, satu sosok cowok, yang ck ck ck cakepnya bikin Pipi kejang-kejang seketika datang.

"Assalamu'alaikum .. maaf om, tante, dan semua .. bolehkah saya tanya, itu kucing siapa?"
"Ini kucing ga tau punya siapa .. nyangkut di pot bunga dan gue tolongin."
"Oh .. terima kasih .. Higa!! Higa!!"

Dalam hitungan detik kucing itu bangkit dan nyosor ke si cowok. Pipi melongo, papi hanya bisa diam memperhatikan, mami lega banget, dan Pedro cekikikan akibat demam tinggi .. trus salah negak obat! :D hueahwuaeh.

"Oh iya, kenalkan, saya Samuel, tetangga baru disini .. baru dua minggu pindahan .. rumah saya agak jauh sih .. di gang sebelah .. heheheh .. oia, saya terima kasih banget yah adek sudah tolongin saya."
"I .. iiyaaaaaa .. ga pa pa ..." Pipi ga mampu berkata-kata saking cakepnya itu cowok. Piko lewat deh!!

Samuel pun pamit pulang. Tinggalah Pipi di teras rumah sendirian, memikirkan cakepnya itu cowok. Duh .. bang Pedro aja ga secakep itu. Mami lega karena Pipi ga usah punya hewan piaraan, miara kuncir rambut sendiri saja susah! Papi menganggap hal itu telah berlalu dan menyongsong hari baru yang penuh ceria *ga ada hubungannya yak? :P* dan Pedro masih cekikikan, ngikiknya masih kedengaran meskipun dia udah masuk ke dalam rumah.

Doh Samuel!! Cakepnya dikawwwwww .. jerit batin Pipi. Seandainya .. seandainya hueheueheu, Pipi senyum-senyum sendiri. Ups, dosa yah? Kan sudah ada Piko. Well, Pipi sebentar lagi ujian akhir SMP loh!! Sebentar lagi Pipi bakal makai rok abu-abu dan say goodbye sama rok biru miliknya. Pipi dan anggota geng REWO telah sepakat untuk melanjutkan sekolah ke smu Angkasa, smu yang memang diwajibkan bagi tamatan smp Angkasa untuk lanjutkan studi disitu. Sedangkan Pedro sebentar lagi bakal kuliah dan meninggalkan smu Angkasa .. well .. good luck Pipi!!!

tuteh, 14 Juni 2004